loading...
loading...
Ini adalah kesimpulan logis jika kata Auliya dalam Al-Maidah 51 artinya Pelindung Bukan Pemimpin. Kalau kata pelindung ini diasosiasikan kepada “pemimpin”, dan dipaksakan bahwa pelindung itu maksudnya pemimpin, maka pertanyaannya adalah mengapa Dr. Zakir Naik mengutip ayat itu untuk pertanyaan si anak tadi? Bukankah pertanyaan si anak tentang konsep pertemanan. Apa tidak ada ayat Quran lain yang membahas tentang pertemanan, sehingga terpaksa menggunakan ayat tentang Pilkada untuk menjawab pertanyaan anak tersebut? Sekali lagi saya katakanan. Al-Maidah ayat 51 tidak membahas tentang Pilkada atau konsep kepemimpinan. Tapi, tentang konsep hubungan sosial dengan non muslim.
Hari adalah hari pertama sidang kasus penistaan agama Islam yang dituduhkan kepada gubernur petahana, Ahok. Dengan berbagai cara dan tekanan, masyarakat anti-ahok mencoba memberikan pressure agar Ahok segera diputuskan bersalah dan masuk penjara. Ada apa sebenarnya? Apakah murni hanya karena kasus Al-Maidah 51 atau ada agenda tersembunyi? Apakah ada titipan dari ‘pesaing’ politiknya yang nggak yakin bisa menang?
Oke…sambil menunggu sidang hari ini (tertutup atau tertutup sebagian atau live total kita lihat saja besok – harapan sih terbuka ya…) yang jelas Ahok siap 100% menghadapi persidangan ini. Dan besar harapan tulisan ini bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan bahwa pidato Ahok tidak menistakan agama Islam sama sekali.
Menurut Dr. Zakir Naik Ahok Tidak Menistakan Agama Islam Karena Kata Auliya dalam Al-Maidah 51 artinya Pelindung Bukan Pemimpin
Bagi kelompok sapi-sapian dan ikhwan secingkrangannya, Dr. Zakir Naik adalah sosok yang mereka kagumi. Di youtube, banyak sekali ceramah-ceramah dan debat-debat Dr. Zakir Naik yang diunggah dengan terjemahan bahasa Indonesia. Fans Dr. Zakir Naik sangat senang, dan seringkali membagikan link-link youtube tersebut. Mereka melihat, Dr. Zakir Naik inilah yang ditunggu-tunggu mereka selama ini untuk melawan kekafiran.
Tentu. Kelompok sapi-sapian tidak akan pernah menganggap Dr. Zakir Naik sebagai “Penista”. Justru, beliau akan dianggap sebagai juru selamat yang akan mengislamkan penduduk dunia, khususnya yang beragama Kristen. Kata-kata Aa Gym (Kata Aa, “Ane lagi.. Ane lagi..”), “Yang muslim urus diri sendiri. Non muslim juga silahkan dengan keyakinannya” tentu tidak akan berlaku untuk Dr. Zakir Naik. Mengapa? Sebab, konsep “lakum dinukum wa liyaddin” hanya berlaku untuk Ahok.
Siapa di antara kelompok sapi-sapian yang berani bilang Dr. Zakir Naik ini “Penista”. Padahal, beliau ceramah dimana-mana selalu membahas agama orang. Mengutip ayat-ayat Kitab Suci orang. Menguliti setiap kesalahan dari Kitab Suci orang. Menyimpulkan bahwa konsep anu salah, konsep anu bertentangan dengan anu, ayat anu bertentangan ayat anu.
Dan Ahok. Cuma mengutip Al-Maidah ayat 51, tujuh koma lima juta orang (jumlah ini diambil biar panitia pelaksana demo senang) mendemonya karena dianggap telah menista Quran pada 212. Belum lagi, demo-demo sebelumnya. Luar biasa bukan. Luar biasa gagal pahamnya saya.
Tapi. Bukan itu sih yang ingin saya sampaikan. Itu cuma prolog yang hendak mengukur kadar kewarasan umat Islam negeri ini. Berlaku adillah, sebab itu lebih dekat pada takwa. Itu kata Quran loh.
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin akan mengejutkan anda, terutama kelompok sapi-sapian dan ikhwan secingkrangannya. Mereka yang gethol sekali menyerukan kepada umat “Jangan Pilih Pemimpin Non-Muslim” itu yang dikatakan Quran.
Hari ini saya hendak menyampaikan bahwa Fans antum, al-mukarrom al-ustadz Dr. Zakir Naik, dalam sebuah acara tanya jawab, menyatakan bahwa kata “Auliya” yang diterjemahkan sebagai “Pemimpin” dan antum ngotot dengan terjemahan tersebut. Menurut beliau kata tersebut berarti “Pelindung”. Kalau tidak percaya tonton aja disini.
Dalam video tersebut ada seorang anak bertanya kepada Dr. Zakir Naik, “Apakah kita muslim diperbolehkan berteman dengan Hindu, Kristen dan non Muslim?”
Dr. Zakir Naik menjawab, “Saudariku, kamu harus berteman dengan. Akan tetapi tujuan utamanya harus membawanya ke dalam kebenaran. Berteman tidak masalah. Banyak orang menjadi salah paham mengenai surat Ali-Imran dan surat Al-Maidah. Ayatnya biasanya salah menerjemahkannya yaitu, “Jangan membuat pertemanan (menjadikan teman) dengan non Muslim atau dengan musyrik. Itu adalah salah menerjemahkan.
loading...
loading...