Bang Berhenti bilang “Om Telolet Om”, Berani gak datang ke ayah dan bilang “ Om Restuin Om”

loading...
loading...
Hal yang sederhana, tapi cukup membuat bahagia. Seperti ucapan “SAH” dalam sebuah akad yang bisa memberikan haru, senyum, tawa, riuh, dan tangis (Bagi Mantan). Satu hal yang mengingatkan kita, jika bagaia itu sederhana dan kita yang memilihnya. Seperti “Om Telolet Om”.

Bang Berhenti bilang “Om Telolet Om”, Berani gak datang ke ayah dan bilang “ Om Restuin Om”


Bang Bisa Gak Berhenti Bilang “Om Telolet Om”. Berani gak datang ke ayah dan bilang “ Om Restuin Om”. Karena bahagia itu sederhana dan kita yang memilih, memilih dengan siapa akan menghabiskan sisa usia. Jika tak ingin dan tidak ada niat untuk menghalalkan, aku harap abang iklas jika suatu waktu ada nama abang dalam sebuah undangan pernikahan. Menjadi tamu atau mempelai adalah sebuah pilihan, yang abang putuskan.

“Bang Nikah Bang”, bukan ajak adek pacaran atau hubungan tanpa status yang akhirnya digantungkan tanpa sebuah kepastian. “Bang Sakit bang”, jika adek sudah terlanjur berharap tapi tidak sampai pada sebuah akad pernihakan. Jika adek sudah jatuh cinta, lalu siapa yang tanggung jawab dan membangungkan sebuah rumah tangga.

“Bang Lamar Bang”, sebelum adek dilamar sama yang lain. Karena cinta itu sebuah perjuangan dan bahagia itu pilihan bagi para pejuang. Tidak lantas menyerah karena sebuah keadaan yang masih belum berubah. Dengan alasan belum mapan, kau gantungkan hubungan yang entah sampai kapan. Adek gak bisa di gini’in bang.


“Bang Ayo Bang”, cinta ini biar kita perjuangkan bersama. Biarkan rasa ini sampai pada sebuah ikatan yang halal. jangan pernah merasa berjuang sendiri, karena adek selalu memberikan doa-doa dalam sepi yang mungkin abang tidak tahu. dan jika benar-benar serius, “Khitbah Adek Ya Bang”

http://www.jomloo.com/2016/12/bang-berhenti-bilang-om-telolet-om.html
loading...
loading...
close