loading...
loading...
Cara terbaik untuk menjawab teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya, berhentilah mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya, berhentilah menerka-nerka setiap huruf yang ia reka, berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan keadaanmu.
Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu, karena ini teka-teki rasa, semakin kamu menebak, semakin hilang kemurnian rasanya, semakin banyak rasa-rasa lain yang turut larut, jadi, tak usah kamu terus menerka, bila dia memang memiliki perasaan terhadapmu, maka ia akan memperjuangkanmu dengan cara yang dicintai-Nya, jika tidak, mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya atau mungkin saja. Allah masih belum mengizinkan waktu itu tiba.
Tidak usah larut dalam penantian, karena setiap teka-teki, jika sudah waktunya terjawab, pasti akan terjawab dengan benar , tidak bisa di satu sisi saja, ia saling terhubung satu sama lain jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya atau, jika dia bukan jawaban, dari teka-teki perasaanmu, itu sesederhana, MEMANG BUKAN BEGITU JAWABAN TEKA-TEKINYA, tidak akan bisa dan tidak usah disesali. Allah sudah mengaturnya, ikuti saja cara-Nya.
Seperti dalam novel karya Ahimsa Azaelav. Saat rasa dipertanyakan, setelah mereka masih menyimpan kedekatannya ini, yah hanya kedeketan tanpa ada pernyataan perasaan, Namun keduanya merasa berlaku dan diperlakukan berbeda, merasa hatinya sudah disinggahi nama satu dan yang lainnya.
Mungkin hanya bisa pasrah , karena selama ini dia juga tidak pernah mendapat kepastian tentang perasaannya. Baginya untuk menghubungi lagi rasanya tidak mudah , apalagi menyatakan perasaannya, untuk apa? Tak perlu memberi tahu isi hatinya sekarang, karena dirinya terlalu takut untuk menyampaikan perasaannya saat ini. Hanya dengan memperjuangkan atau mengikhlaskan jika kedua-duanya tanpa pernah ada konfirmasi akan perasaan dan hubungan satu dan yang lainnya secara personal
http://www.jomloo.com/2017/01/cara-terbaik-untuk-menjawab-teka-teki.html
loading...
loading...