Hanya Syafaat Allah yang Paling Besar

loading...
loading...
Seringkali kita mendengar syafaat hanya datang dari Rasulullah dan dianggap sebagai syafaat yang terbesar. Padahal semua syafaat hanyalah milik Allah dan tidak seorang pun yang dapat memberikan syafaat tanpa seizin Allah.
Syafaat sendiri menurut bahasa adalah genap, sementara menurut istilah merupakan permohonan untuk memaafkan dosa atau tindak kriminal yang terjadi diantara mereka.
Di dalam Al Qur’an surat Az Zumar, Allah telah menjelaskan bahwa semua syafaat adalah milik Allah sehingga Allah-lah yang memiliki peranan penting kepada siapa syafaat itu diberikan.
“Katakanlah bahwa semua syafaat itu milik Allah. Hanya milikNya kerajaan langit dan bumi, kemudian hanya kepadaNya kalian dikembalikan.” (QS Az Zumar 44)
Adapun keterangan yang menyatakan bahwa terdapat makhluk yang dapat memberikan syafaat, semuanya memang telah dikehendaki Allah sesuai dengan izinNya.
“Tidak ada yang bisa memberi syafaat di hadapan Allah, kecuali dengan izinNya.” (QS Al Baqarah 255)
Berbagai Syafaat di Hari Kiamat
Sesungguhnya syafaat yang akan diterima oleh manusia sangatlah bermacam-macam. Namun pada intinya, syafaat yang diberikan merupakan peringan hukuman di akhirat.

Sementara syafaat yang melalui perantara Nabi Muhammad adalah syafaatul udzma atau syafaat terbesar karena bisa dirasakan oleh semua manusia di padang Mahsyar.
Dikisahkan bahwa manusia akan mengalami panas yang sangat luar biasa sehingga mereka beramai-ramai mendatangi para Nabi Ulul Azmi agar Allah mempercepat hisabannya.
Namun tak satupun Nabi yang bersedia kecuali Nabi Muhammad. Maka Nabi Muhammad pun berdoa kepada Allah dan manusia kemudian mendapatkan manfaatnya yakni penghisaban yang cepat.
Selain itu terdapat pula syafaat yang mampu menyelamatkan manusia ketika berada di neraka untuk diangkat menuju surga.
Mereka yang mampu melakukannya adalah para Nabi, Malaikat dan kaum mukminin. Meski pun begitu, Allah saja yang memiliki syafaat terbesar dan pemilik semua syafaat.
“Para Nabi, para malaikat dan orang yang beriman semua telah memberi syafaat. Lalu Allah berfirman, “Sekarang tinggal syafaatku.” Kemudian Allah menciduk isi neraka dan Allah keluarkan banyak sekali manusiua yang telah gosong terbakar. Lalu mereka diletakkan di sungai di pintu surga yang disebut sungai Al Hayat. Hingga tubuh mereka tumbuh di tepian sungai, sebagaimana biji tumbuhan di tumpukan tanah yang dibawa arus.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jika syafaat Nabi, Malaikat dan kaum Mukminin untuk menyelamatkan manusia di neraka sangatlah terbatas, maka syafaat Allah mampu menyelamatkan lebih banyak.
Dialah Allah yang Maha Rahim, Yang Maha Bijaksana dan berkasih sayang kepada hamba-Nya.
Semoga kita semua mendapatkan semua syafaat Allah baik dari Allah langsung maupun melalui perantara para Nabi dan Malaikat. Aamiin



loading...
loading...
close