loading...
loading...
Waktu aku 20 tahun, aku akan berkata pada mereka yang suaminya selingkuh, 」Udah, lepaskan saja, tidak perlu begitu menderita「
Waktu aku 30 tahun, mendapati suami sendiri berselingkuh, aku akan berkata pada diri sendiri, "Sebaiknya menyerah saja, hati ini sangat perih.."
Waktu aku 40 tahun, waktu aku sudah betul mengenal kelemahan manusia ini, aku akan berkata pada diriku sendiri, "Coba untuk bertahan, demi aku, demi cinta, agar tidak ada penyesalan."
Cinta, waktu muda dikenal sebagai sebuah perasaan menggebu, sebuah perasaan yang indah, Namun sebenarnya adalah sebuah pilihan hidup! Pernikahan, adalah sebuah keputusan, sebuah janji yang terucap sekali seumur hidup. Setiap wanita awalnya membayangkan sebuah cinta yang indah di awal pernikahan, demi anak bisa merelakan tubuh sendiri, demi suami bisa bertahan dari segala kesulitan, demi keluarga ini, bisa berkorban dalam diam.
Namun, pernikahan juga adalah sebuah resiko, pria dan wanita berada di dalam proses "menjadi dewasa" bersama-sama. Sebaik-baiknya wanita, juga mungkin menemukan suaminya selingkuh. Sebaik-baiknya suami pada awalnya, juga mungkin menemukan perubahan besar dalam hidupnya. Waktu menemukan suami tiba-tiba berselingkuh, kamu merasa kamu sudah mengorbankan segalanya, lantas, bagaimana?
Mau melepaskan keluarga yang kamu bangun dengan titikan air mata, jelas tidak mudah, mau melepaskan lelaki yang sangat kamu cintai, jelas sangat sulit, mau melepaskan hidup yang sudah kamu jalani dengan penuh suka duka ini jelas tidak tega, mau melihat anak-anak tumbuh dalam keluarga yang tidak sehat akan lebih menyakitkan. Saat itulah aku mengerti, banyak sekali alasan yang membuat aku terus bertahan, jelas tidak rela menghancurkannya.
Para lelaki yang berselingkuh, biasanya hanya untuk perasaan sesaat saja, namun dia mengkhianati janji yang pernah diucapkannya, menghancurkan kehidupan yang awalnya damai, kehilangan kepercayaan dari istri dan anak, membiarkan darah dagingmu tumbuh besar dalam hidup yang tidak damai, penuh kekesalan dan ketidaksempurnaan, apa kamu rasa itu layak untuk dilakukan?
Kalau seorang istri sudah memutuskan untuk bercerai, apa kamu tidak merasa bayaran ini terlalu besar? Jangan anggap para wanita itu tidak bisa hidup tanpa lelaki, mereka hanya tidak bisa meninggalkan "keluarga ini", bukan tidak bisa meninggalkanmu. Semoga para lelaki ini bisa dengan cepat tersadar dan mengerti apa yang benar-benar ia butuhkan, apa yang benar-benar ia cintai.
Hai para wanita yang punya masa kelam seperti diriku, belajarlah mencintai dirimu sendiri, biarkan dirimu hidup lebih santai dan lebih damai, dalam hidup ini tidak akan ada masalah yang lebih besar dari kemampuanmu.
Hapus air matamu, berdirilah dengan tegap, jalanilah hidupmu dengan penuh arti! Tak peduli kamu cerai atau tidak, cintailah dirimu sendiri! Cintailah anakmu! Kalau dalam hatimu penuh cinta, semua orang akan dapat melihatnya sendiri kok!
Di dunia ini, gak mungkin ada masalah yang gak berlalu, semua pasti ada waktunya sendiri, jadi tetaplah berharap dan percayalah kalau hari depan akan lebih baik!
sumber : pixpo
http://www.cerpen.co.id/post_145551.html
loading...
loading...